🔌 Konversi Pengapian Honda Tiger (AC) ke DC dengan CDI Megapro
Honda Tiger, baik generasi lama (**Tilam**) maupun Tiger Revo (**Tirev**), dikenal menggunakan sistem pengapian **AC (Alternating Current)** dari pabrikan. Sistem ini berbeda dengan motor Honda sekelas lainnya seperti GL Neotech, Shogun, atau Megapro yang menggunakan sistem pengapian **DC (Direct Current)**. Banyak pengguna Tiger yang ingin mengaplikasikan CDI DC Megapro pada motor mereka karena dianggap memiliki performa yang lebih stabil. Sebelum melakukan konversi, penting untuk memahami perbedaan mendasar kedua jenis pengapian ini.
Perbedaan Mendasar Pengapian AC vs. DC
1. Pengapian AC (Alternating Current) - Sistem Tiger
Pengapian AC adalah sistem yang **bersumber langsung dari spul pengapian** (arus bolak-balik). Dalam sistem ini, CDI menerima tegangan langsung dari spul.
✅ Kelebihan AC:
- **Tidak bergantung pada aki** untuk menyalakan mesin. Motor tetap bisa hidup meski aki soak atau dicopot.
- Pengapian yang dihasilkan akan **semakin besar** seiring putaran magnet (RPM) yang semakin kencang (walaupun pada titik tertentu akan dibatasi oleh limit CDI).
- Kelistrikan mesin sangat **bergantung pada kondisi spul**. Jika spul bermasalah (putus, konslet, atau "kobong"), motor akan langsung mati.
- Pengapian cenderung kurang stabil pada putaran mesin rendah (RPM langsam).
2. Pengapian DC (Direct Current) - Sistem Megapro
Pengapian DC adalah sistem yang sumber utama arusnya **berasal dari baterai (aki)** setelah melalui proses pengisian oleh Kiprok/Regulator. CDI DC membutuhkan arus listrik stabil 12 Volt dari aki.
✅ Kelebihan DC:
- Pengapian **lebih stabil dan kuat** sejak kontak diposisikan "ON" karena disuplai oleh arus aki yang stabil.
- Arus yang disuplai ke CDI tidak terpengaruh oleh naik turunnya RPM mesin.
- Lebih fleksibel untuk upgrade CDI Racing karena CDI jenis DC lebih umum tersedia di pasaran.
- **Sangat bergantung pada kondisi aki dan sistem pengisian (Kiprok).** Jika aki tekor parah atau Kiprok rusak (baik *overcharge* atau *low charge*), sistem pengapian bisa terganggu dan motor mogok.
- Wajib menggunakan aki sebagai *safety* dan penstabil tegangan.
Panduan Aplikasi CDI DC Megapro pada Tiger
Konversi pengapian Tiger ke DC menggunakan CDI Megapro (atau CDI DC lain seperti GL Pro Neotech) adalah modifikasi yang relatif umum. CDI DC Megapro memiliki **soket yang identik** dengan CDI AC Tiger, namun ada perbedaan pada fungsi pin di soket kecil.
Perbandingan CDI AC Tiger vs. CDI DC Megapro
Gambar di atas menunjukkan dua jenis CDI yang berbeda, meskipun pin atau soketnya sama persis. Nomor 1 (kiri) adalah CDI DC Megapro, dan Nomor 2 (kanan) adalah CDI AC Tiger.
Prosedur Wiring (Kabel)
Soket CDI Tiger memiliki dua bagian, soket besar (isi 4 pin) dan soket kecil (isi 2 pin). Pada dasarnya, Anda hanya perlu memindahkan sumber arus:
- **Abaikan Soket Besar (4 Pin):** Soket besar ini umumnya berisi kabel ke Koil, Pulser, dan Ground. Susunan pin ini **sama** antara CDI AC Tiger dan CDI DC Megapro, sehingga Anda tidak perlu melakukan perubahan pada soket ini.
- **Fokus pada Soket Kecil (2 Pin):**
Di sinilah letak perbedaan utamanya. Pada CDI DC Megapro, salah satu pin kecil adalah **jalur input positif (+) 12V DC** dari aki (setelah kontak).
- **Konversi Jalur Input:**
Cabut kabel sumber arus AC (yang datang dari spul) dari soket kecil CDI Tiger. Ganti/hubungkan pin tersebut dengan **kabel arus DC positif (+)** yang sudah melalui kunci kontak (biasanya kabel **Hitam Polos**). Pastikan arus ini *hanya* ada ketika kunci kontak diposisikan "ON".
Diagram Soket dan Jalur Arus
Perhatikan perbedaan pin di soket kecil (yang dilingkari atau yang tidak dilingkari pada diagram Anda). Pin yang membedakan itulah yang harus diubah sumber arusnya menjadi DC.
Gunakan jalur kabel hitam polos (setelah kontak) sebagai sumber arus 12V DC untuk CDI baru.
Catatan Tambahan dan Keamanan
Karena Anda beralih ke sistem DC, **penggunaan aki/baterai** adalah suatu keharusan. Aki berfungsi sebagai penstabil tegangan dan pengaman bagi CDI. Tanpa aki, CDI DC berisiko tinggi **rusak (jebol)** akibat *overcharge* mendadak atau lonjakan tegangan dari Kiprok. Usahakan untuk selalu menggunakan aki yang kondisinya baik.
Perlu diingat juga bahwa performa akhir juga dipengaruhi oleh **durasi tonjolan *pickup* magnet**. Jika ada kendala *timing* pengapian setelah konversi, Anda mungkin perlu melakukan penyesuaian pada panjang *pickup* magnet (hal ini memerlukan keahlian khusus).