4 Cara Mengatasi Sein Tidak Nyala serta Fungsinya
Riting atau sein adalah salah satu komponen penting pada kendaraan bermotor yang dipakai untuk memberi aba-aba atau tanda pada pengguna jalan lain sebelum kendaraan kita berbelok ke kiri atau ke kanan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu merawat dan mengontrolnya setiap kali akan bepergian menggunakan motor. Salah satu faktor penyebab kecelakaan bisa berasal dari komponen ini, maka dari itu lakukanlah pengecekan sebelum berangkat berkendara.
Baca juga:
Coba bayangkan jika kendaraan kamu tidak memiliki sein, pasti akan kesulitan memberi aba-aba kepada pengguna jalan lain — baik di depan maupun di belakang. Itulah fungsi utama lampu sein: sebagai tanda atau isyarat arah kendaraan.
Mungkin kamu pernah mengalami, saat berkendara ingin berbelok tiba-tiba ada orang yang mengingatkan, “Kalau belok nyalain dulu tuh sen-nya!” Padahal kamu merasa sudah menyalakannya. Ketika dicek, ternyata lampu sein tidak menyala.
Lalu, apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya agar lampu sein bisa menyala kembali? Berikut beberapa penyebab umum dan cara mengatasinya:
- Coba nyalakan lampu sein kanan dan kiri. Jika keduanya tidak menyala, periksa bagian flasher. Untuk memastikan, sambungkan kabel secara langsung — bila lampu bisa menyala, berarti flasher rusak dan perlu diganti.
- Jika hanya satu sisi yang tidak menyala (misalnya sebelah kiri), periksa bohlamnya. Bisa jadi bohlam putus.
- Jika sein kiri depan dan belakang sama-sama tidak menyala, periksa bagian holder. Kemungkinan ada kerak atau kotoran pada plat tembaga. Bersihkan dengan amplas halus lalu pasang kembali.
- Jika saat menyalakan sein kiri maupun kanan justru semua lampu menyala bersamaan, biasanya disebabkan oleh kabel massa (negatif) yang putus. Periksa jalur massa di bagian depan atau belakang lampu sein, dan pastikan tersambung baik.
Itulah cara sederhana untuk memeriksa masalah umum pada lampu sein. Walaupun terkesan sepele, hal ini sangat penting karena lampu sein termasuk dalam sistem keselamatan aktif (active safety system) pada kendaraan.
Ciri-ciri lampu sein yang normal adalah bisa berkedip dengan warna kuning standar. Hindari mengganti warna menjadi merah atau lainnya. Warna kuning yang berkedip menarik perhatian pengguna jalan lain, sehingga lebih aman.
Jika lampu sein menyala tapi tidak berkedip, itu juga berpengaruh terhadap respon pengendara lain karena dianggap tidak aktif.
Nb:
Kebiasaan Perilaku:
Ada juga kebiasaan berbahaya — misalnya menyalakan lampu sein kiri tapi justru berbelok ke kanan, atau sebaliknya. Hal ini bisa membingungkan dan membahayakan pengguna jalan lain.
Solusi Lainnya:
Kadang pengendara lupa mematikan lampu sein setelah berbelok. Untuk menghindari hal tersebut, disarankan menggunakan flasher otomatis yang disertai bunyi (berdengung). Dengan begitu, pengendara tahu apakah sein masih menyala atau sudah mati.
Hampir semua motor bawaan pabrikan tidak memiliki bunyi pada flasher-nya, hanya indikator di spidometer saja yang menyala.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.
Salam Otodidak 🤝