Motor Vespa klasik memiliki daya tarik tersendiri, tidak hanya dari segi estetika, tetapi juga dari potensi modifikasi performanya. Bagi para tuner dan penggemar kecepatan, proses bore up (menaikkan kapasitas mesin) adalah langkah wajib. Namun, bore up yang sukses membutuhkan perhitungan presisi, terutama dalam menentukan volume kompresi dan timing (sequence) mesin.
1. Volume Kompresi: Kunci Karakter Mesin
Tujuan utama dari bore up bukanlah sekadar memperbesar ukuran piston, melainkan untuk membuat volume kompresi biar pas atau sesuai dengan kebutuhan performa yang diinginkan. Volume kompresi ini sangat menentukan karakter tenaga yang dihasilkan:
- Untuk Dinutai (Balap/Uji Dyno): Volume kompresi akan dibuat lebih tinggi. Rasio kompresi yang padat menghasilkan ledakan tenaga yang maksimal, namun mesin memerlukan bahan bakar beroktan tinggi dan cenderung lebih cepat panas.
- Untuk Turing (Perjalanan Jauh): Volume kompresi dibuat lebih moderat (tidak terlalu tinggi). Hal ini menjamin keandalan mesin, suhu yang lebih stabil, dan kenyamanan penggunaan sehari-hari atau perjalanan jauh.
Oleh karena itu, penentuan ukuran dan rasio kompresi akan masing-masing dan sepenuhnya tunduk pada tujuan penggunaan serta sesuai yang diinginkan mekanik.
2. Metode Penentuan Volume yang Presisi
Dalam dunia tuning mesin, perhitungan volume kompresi tidak bisa dilakukan secara kasar. Dibutuhkan alat ukur yang akurat.
Yang bisa menentukan volume adalah pakai kurit (burette).
Kurit (atau burette) adalah alat ukur volume cairan yang sangat presisi, digunakan untuk mengukur volume ruang bakar (combustion chamber) di kepala silinder. Dengan alat ini, mekanik dapat memastikan volume kompresi yang dihasilkan benar-benar akurat dan sesuai permintaan spesifikasi mesin.
3. Komponen dan Pengaturan Teknis Detail
Keberhasilan bore up sangat didukung oleh pemilihan komponen yang tepat dan penyesuaian sudut timing.
Piston Kustom
Sebagai contoh kasus, sering digunakan piston non-standar seperti Piston RX- King Oversize 200. Penggunaan piston dengan oversize yang signifikan secara otomatis mengubah volume silinder. Perubahan ini harus diimbangi dengan penyesuaian pada bentuk ruang bakar untuk mencapai rasio kompresi yang ditargetkan.
Pengaturan Sequence (Timing Porting)
Untuk mesin 2-tak seperti Vespa, timing porting (disebut sequence) sangat krusial. Sequence adalah waktu di mana lubang transfer dan lubang buang (exhaust) membuka dan menutup, diukur dalam derajat putaran poros engkol.
Data teknis yang disebutkan, seperti radius 25, sequence 14 derajat, dan label sequence 10, menunjukkan proses tuning yang mendalam.
- Piston Vespa Standar: Sudut timing bawaan bisa berada di kisaran 21 derajat.
- Piston Bore Up Kustom: Dengan piston kustom, timing harus disesuaikan. Oleh karena itu, label sequence mengikuti kemauan mekanik dan sesuai permintaan mekanik.
Penyesuaian sudut ini dilakukan untuk memaksimalkan efisiensi pemasukan campuran udara-bahan bakar dan pembuangan sisa pembakaran, agar sesuai dengan karakter piston dan volume kompresi baru.
Kesimpulan
Bore up pada motor Vespa klasik adalah seni sekaligus ilmu. Modifikasi ini tidak hanya mengganti piston menjadi lebih besar, tetapi melibatkan perhitungan engineering yang rumit. Mulai dari penentuan rasio kompresi ideal menggunakan alat presisi ("kurit"), pemilihan piston yang tepat, hingga penyesuaian sudut timing yang semuanya harus disesuaikan dan dikustomisasi sesuai permintaan mekanik untuk menghasilkan mesin yang bertenaga, handal, dan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Demikian kata Pak Jun yang saya temui di bengkel bubutnya.
Artikel oleh ABM — Panduan teknis